Wacana penggunaan radio tim - seperti yang diterapkan di ajang Formula 1 - mulai muncul usai MotoGP Assen, Belanda dan GP Sachsenring, Jerman yang berlangsung dalam cuaca yang tidak kondusif.
Pendapat Pembalap Soal Wacana Penggunaan Radio Tim di MotoGP (Video Source : metrotvnews.com) |
Valentino Rossi menjadi orang yang cukup dirugikan akibat kondisi tersebut. Pada seri terakhir di Sachsenring, The Doctor harus rela finis di posisi delapan, meski awalnya dia sempat bersaing untuk meraih kemenangan.
Baca :
- Situs WolipopDetik Dengan Wajah Baru (WolipopDetik)
- Informasi Terbaru Seputar Teknologi Mutakhir (DetikInet)
Kegagalan itu tak lepas dari kesalahan tim dalam mengambil keputusan terkait kapan waktu yang tepat untuk mengganti motor dan memilih tipe ban yang tepat.
Nah, untuk mengatasi kendala tersebut, The Doctor mendukung penggunaan radio tim di arena MotoGP. Ia merasa, kehadiran radio tim akan sangat membantu para pembalap untuk berkomunikasi dengan tim sebelum mengambil suatu keputusan.
"Itu (radio tim) akan membuat segalanya menjadi lebih mudah. Dengan itu (radio tim) kami bisa mendapatkan lebih banyak informasi ketimbang lewat papan informasi di pit," ujar Rossi kepada media Italia, GPone.com.
"Contohnya pada balapan di Assen, jika mereka (tim) mengatakan kepada saya apa yang terjadi di belakang saya, saya bisa bisa menghindari kesalahan yang saya buat (terjatuh). Sistem (radio tim) akan sangat penting buat saya, saya ingat kami pernah mengujinya sekitar 10 tahun lalu, tapi kemudian tidak ada realisasinya," lanjutnya.
Namun, tidak semua pembalap setuju dengan wacana tersebut. Pembalap Ducati Andrea Dovizioso dan pembalap Honda yang saat ini tengah memimpin klasemen sementara pembalap, Marc Marquez justru tidak setuju dengan kehadiran radio tim.
"Di satu sisi, komunikasi radio bisa memudahkan kami untuk mengatasi situasi tertentu, dan mungkin itu juga akan lebih meningkatkan keamanan. Tapi ini bukan Formula 1, dan pada akhirnya saya merasa kami lebih baik tidak menggunakan itu," ujar Dovi.
"Saya tidak setuju (dengan wacana radio tim). Saya tidak bisa membayangkan saya berkomunikasi dengan mekanik saat saya sedang melahap tikungan. Ini bukan mobil," tegasnya.
"Juga, jika Anda membuat rencana yang bagus sebelum balapan, Anda bisa mengatasi situasi apapun. Saya sudah belajar dari apa yang saya alami di Australia pada 2013, dan sekarang saya melakukan banyak pertemuan dengan tim sebelum dimulainya balapan," tandasnya.
Marquez diketahui sempat mendapat kerugian akibat tidak adanya radio tim. Kejadian itu terjadi pada GP Australia di tahun 2013. Saat itu, Marquez harus menerima hukuman berupa diskualifikasi dari balapan lantaran telat masuk pit untuk berganti motor.
Kewajiban mengganti motor diterapkan panitia balapan saat itu lantaran Sirkuit Phillip Island menggunakan aspal baru, yang dikhawatirkan membuat ban Bridgestone jadi lebih cepat habis.
Maka dari itu, para pembalap diwajibkan mengganti motor (ban baru) ketika balapan memasuki lap ke - 10. Sayangnya, Marquez lalai sehingga baru masuk pit di lap ke - 11. Imbasnya, bendera hitam pun dikibarkan dan memaksanya keluar dari balapan meski saat itu ia berada di posisi dua. (GP Xtra)
Sumber : http://olahraga.metrotvnews.com/read/2016/07/19/557413/pendapat-pembalap-soal-wacana-penggunaan-radio-tim-di-motogp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar