Mendapatkan cinta Ilahi (Allah Swt.) merupakan impian setiap hamba.Mendapatkan cinta Ilahi berarti mendapatkan rahmat,hidayah,dan ridho dari Allah Swt.Seorang hamba yg sudah mendapatkan cinta dan kasih sayang-Nya akan hidup dalam kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.Tidak ada kebahagiaan yg paling indah daripada mendapatkan cinta-Nya.
Sejak dulu sampai sekarang, ada sebagian orang (muslim) yg sudah melakukan berbagai ritual utk mendapatkan cinta-Nya.Dalam hal ini, mereka berlomba-lomba utk mendekatkan diri kepada-Nya. Mereka itulah para ahli sufi,ahli dzikir,ulama,dan para ‘alim lainnya.Bagi mereka,tidak ada kebahagiaan di dunia ini kecuali dekat kepada Allah Swt.Hidup di dunia ibarat sebuah perahu yg singgah di sebuah dermaga,setelah itu kembali mengarungi samudera yg luas utk menempuh perjalanan yg sangat panjang.
Bahkan, sang tokoh sufi fenomenal –Syeikh Siti Jenar—beranggapan bahwa hidup yg sebenarnya adalah hidup sesudah mati. Artinya, hidup di dunia ini hanyalah sementara. Dan kehidupan sejati itu adalah di alam akhirat kelak.Maka dari itu, tak ayal apabila banyak orang-orang terdahulu yg memilih jalan zuhd utk bisa dekat kepada Allah Swt.
Nah, melihat fenomena semacam itu,pertanyaannya adalah ; bagaimana dengan kita saat ini? Apakah kita bisa dekat kepada Allah Swt.,dalam artian mendapatkan cinta-Nya, padahal kita masih berlumuran dosa?
Tidak ada seorang hamba yg luput dari salah dan dosa. Kesalahan dan dosa merupakan hal yg wajar, dimana setiap umat manusia pasti melakukannya. Bahkan, sekaliber Nabi Muhammad Saw. pun pernah melakukan kesalahan. Maka dari itu, janganlah kita (Anda) berkecil hati –apalagi berputus asa—terhadap cinta Allah Swt. Sebab, Allah Swt. akan senantiasa memberikan cinta-Nya kepada mereka yg mencintai-Nya.
Apabila kita sadar bahwa kita telah banyak melakukan salah dan dosa, maka jalan terbaik utk mendapatkan cinta-Nya adalah lewat taubat. Allah Swt. menyeru hamba-Nya yg berlumuran dosa agar bertaubat, meminta ampun, dan kembali ke jalan-Nya. Bertaubat kepada Allah Swt. merupakan perbuatan mulia yg sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw. terhadap umat muslim yg sadar akan perbuatan dosanya. Orang yg bertaubat akan mendapatkan ampunan Allah Swt. Hal itu telah dijanjikan Allah Swt. dalam firman-Nya, yg artinya ; “Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima Taubat dari hamba-hamba-Nya …” (QS. At Taubah 9 ; 104)
Berdasarkan firman Allah Swt. tersebut, maka tidak pantas bagi kita utk berkecil hati dan berputus asa akan ampunan-Nya. Dia maha Pengampun lagi maha Penyayang. Tidak ada dosa yg tidak diampuni oleh-Nya selama kita mau bertaubat kepada-Nya dengan semurni-murninya taubat, yakni taubat nasuha.
Dalam ayat lain, Allah menegaskan bahwa “Sesungguhnya Taubat di sisi Allah hanyalah Taubat buat orang-orang yg mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yg kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yg diterima Allah taubatnya ; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. ” (QS. An Nisaa’ 4 ; 17)
Yg dimaksud dengan orang-orang yg mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan dalam ayat tersebut adalah (1). Orang yg berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu. (2). Orang yg durhaka kepada Allah, baik dengan sengaja atau tidak. (3). Orang yg melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau karena dorongan hawa nafsu.
Dengan demikian, orang-orang yg merasa (sadar) bahwa dirinya telah melakukan perbuatan dosa, maka wajib baginya utk segera bertaubat kepada Allah. Seberapa besar dosa yg telah dilakukan, maka ampunan Allah jauh lebih besar daripadanya. Untuk itu, sekali lagi, umat muslim (kita) dilarang berputus asa atas ampunan Allah meski dosanya sebesar gunung atau seluas langit.
Allah Swt. maha pengampun lagi maha penyayang. Dia menerima semua taubat hamba-Nya. Tentunya,taubat yg diterima adalah taubat yg semurni-murninya taubat, yakni taubat nasuha.
Apa itu taubat nasuha? Bagaimana cara melakukannya (taubat nasuha)? Dan hal-hal apa saja yang dapat menghapus dosa-dosa kita?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan bagian dari pertanyaan-pertanyaan lain yg jawabannya akan Anda temukan dalam buku ini. Di sini, saya mencoba membahas tentang taubat nasuha secara detil dan komprehensif, mulai dari pengertian dan hakikatnya, hal-hal yg mengahalangi taubat, hal-hal yg menghapus dosa, hingga tuntunan melakukan shalat taubat. Semua itu dikemas dalam bahasa yg ringan dan mudah dimengerti.
Baca Juga:Tanda-tanda Hati Telah Mati
Berdasarakan judulnya –Meraih Cinta Ilahi Melalui Taubat Nasuha--, maka buku ini berisi penjelasan tentang seluk-beluk taubat nasuha dan cara melakukannya secara detil dan komprehensif. Buku ini diharapkan dapat menjadi tuntunan bagi hamba Allah yg merasa telah berbuat dosa dan hendak bertaubat kepada Allah dengan memohon ampunan-Nya dan menjauhi (tidak mengulangi) perbuatan dosanya. Akhirnya, semoga buku ini bermanfaat bagi Anda yg ingin dekat dengan Allah Swt. lewat jalan taubat nasuha. Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar